Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Seperti apa kira-kira Potensi Jasa Jemputan di Wilayah Kudus...??


Jasa jemputan karyawan di wilayah Kudus sebenarnya sangat potensial. Kudus sejak waktu yang lama sudah dikenal sebagai daerah industri dan perdagangan. Bukan berarti tidak ada sawah di Kudus. Tapi setiap orang mendengar nama Kudus, biasa yang terlintas di benaknya, tak lain dan tak bukan adalah rokok.



Julukan tersebut tidak salah, karena rokok sudah ada di Kudus bahkan sebelum para wali datang kesana. Hingga sekarang saja, terdapat lebih dari 60 pabrik rokok di Kudus, dengan 5 pabrik rokok terbesar di Indonesia berpusat di sana. Jadi untuk target market jasa jemputan karyawan di wilayah Kudus sebenarnya sangat melimpah.

Kawasan Industri di Kudus

Kabar baik lainnya, kawasan industri di Kudus, meskipun tersebar, sebenarnya masih terkonsentrasi juga sesuai lokus-lokus industrinya. Misalnya, perusahaan elektronik terdapat di seputaran Kudus kota ke arah  Utara. Sedangkan pabrik rokok berada di sekitar Kaliwungu. Industri lain berkumpul di  Jalan Lingkar Barat. Jadi secara jarak, jasa jemputan karyawan di wilayah Kudus tidak perlu menempuh perjalanan yang terlalu jauh.

Hal tersebut juga didukung oleh minat penduduk untu melamar kerja ke tempat pabrik yang dekat-dekat dengan daerahnya.  Otomatis  mobilitas karyawan pabrik di Kudus tidak terlalu tinggi. Akibatnya tidak terlalu terjadi kemacetan bahkan saat jam berangkat kerja karyawan ataupun jam pulang kerja. Ini menghemat pengeluaran bensin juga bagi penyedia jasa jemputan karyawan di Wilayah Kudus.

Karakteristik Khas Karyawan Pabrik di Kudus

Ada satu hal menarik yang saya amati dari karyawan pabrik Kudus. Para pekerja di Kudus biasanya begitu pasrah dan taat. Hampir tidak pernah saya dapati ada demo di antara pekerja pabrik di Kudus. Hasil ngobrol-ngobrol saya dengan mereka juga, saya dapati suasana hati mereka selalu adem. Karakter ini memudahkan jasa jemputan karyawan di Kudus untuk bekerja.

Namun, ada satu kekurangan juga sebenarnya. Yakni karyawan di Kudus sangat rewel kalau soal harga. Apalagi yang perempuan. Beda 500 rupiah saja bisa menyebabkan perang dunia ke-3. Palin jelas dari ongkos bis harian saja. Jika penguna umum semacam saya membayar 3000 rupiah, anak sekolah 2000 rupiah, untuk emak-emak karyawan pabrik, tidak pernah membayar lebih dari 1000 rupiah. Berani menarik lebih, siap-siap saja di-roasting oleh emak-emak tersebut. Maka sulit juga menetapkan harga lebih untuk jasa jemputan karyawan pabrik di sini.

Kompetitor  Utama

Paling tidak ada 2 kompetitor utama bagi penyedia jasa jemputan karyawan di Kudus. Pertama adalah sewa kendaraan umum yang begitu rendah harganya. Ini tentu saja pertarungan head to head, Sulit untuk memenangkan jika hanya mengandalkan harga, bisa berdarah-darah. Solusinya adalah fokus kepada pelayanan, dan membidik niche market yang tepat. Karena jelas tidak semua orang juga suka berdesak-desakan dan harus berangkat terburu-buru supaya.
Kompetitor kedua adalah kendaraan pribadi yang berupa motor. Sudah sangat umum diketahui bahwa hampir kebanyakan pekerja memiliki motor walaupun kredit. Bahkan karyawan tingkat paling bawah, baru magang sebulan-dua bulan sekalipun, sudah berani mengambil kredit motor. 
Agak parah memang. Sepertinya butuh pendidikan tentang kecerdasan  finansial. Ini tentunya juga menjadi kabar yang kurang menggembirakan bagi penyedia jasa jemputan karyawan di Kudus.

Meski begitu, potensi untuk membuka usaha jasa jemputan karyawan di Kudus tampaknya masih terbuka lebar. Karena seringkali didapati lowongan menjadi driver antar-jemput karyawan atau anak sekolah dimana bayarannya cukup lumayan.




Post a Comment for "Seperti apa kira-kira Potensi Jasa Jemputan di Wilayah Kudus...?? "